Buscar

Páginas

My newest post



Halo semuanya!
Apa kabar nih? Sudah lama tidak memunculkan post. Hmm cerita dulu deh ya dikit. Jadi singkat cerita sekarang saya sudah menjadi mahasiswi Matematika Universitas Indonesia. Woohoo! Alhamdulillah… Sebagai mahasiswi tentunya harus memberikan kontribusi yang nyata dong ya… Nah maka dari itu, sekarang saya akan memberi sedikit informasi yang sudah saya dapatkan di kelas.
Informasi apa? Informasi yang menyangkut permasalahan yang trend saat ini. Masih belum tahu? Itu loh… dampak dari pergeseran keteraturan alam. Kebetulan juga nih di Negara kita baru saja terjadi pergantian musim. Bertanya-tanya gak sih kenapa di saat pergantian musim seringkali orang-orang terkena penyakit? Yupsky! Sepertinya flu, batuk, demam sudah tidak asing lagi. Itu dia salah satu dampak pergeseran keteraturan alam terhadap warga dunia pada kesehatan. Kok bisa?
Tanpa kamu sadari pergeseran keteraturan alam menjadi kontributor utama loh dalam terjadinya kematian dini akibat global burden disease melalui penyakit menular atau tidak maupun penyakit mental. Karena pergeseran keteraturan alam merubah kualitas semua aspek yang memiliki peranan besar dalam kehidupan manusia, seperti air, udara, makanan, dan ekosistem.
Ok, lets discuss it! Pertama, kita lihat dari sisi lingkungan. Sebenarnya dalam kondisi seperti ini, perubahan sedikit saja yang terjadi pada kondisi lingkungan akan mengakibatkan dampak yang besar bagi kesehatan manusia, baik dalam jangka panjang maupun pendek.
Did you know?
0.88272600-1382523603-Queensland20Farmer43.jpg.jpeg
Resiko petani bunuh diri selama musim kemarau akibat kekeringan terus meningkat setiap tahunnya di Queensland, Australia.
08.+tulang.jpg
18 kematian dilaporkan dari India antara tahun 1980 hingga 1998 dan 3000 kematian tepatnya di Andhra Pradesh akibat serangan gelombang panas.
dahsyatnya-deras-banjir-bandang-terjang-wilayah-china-001-isn.jpg
130 juta jiwa menjadi korban banjir bandang di China.
Foto-Tersambar-Petir-Oleh-Unik-SegiEmpat-300x150.jpg
10 0rang tewas tersambar petir dalam sebulan di Afrika Selatan akibat cuaca ekstrim.
diarrhea.gif
Setiap tahun, Diare mewabahi Bangladesh.
alergi.jpg
Alergi Rhinitis setiap kemunculan musim semi di belahan bumi utara karena persebaran serbuk sari.
220px-Mosquito_2007-2.jpg
Mikro evolusioner dari spesies nyamuk Wyeomyia Smithii di awal musim semi di Timur Laut Amerika.
220px-Aedes_aegypti_CDC-Gathany.jpg
Demam berdarah, Pola hidup dan berkembang biak nyamuk Aedes Agypti.
busung-lapar-dan-gizi-buruk.jpg       
Busung lapar terjadi akibat gagal panen yang disebabkan oleh tak menentunya waktu untuk para petani dalam bercocok tanam.
Nah itu tadi beberapa contoh penyakit yang bisa terjadi karena pergeseran keteraturan alam. Nanti ditambah lagi ya. So guys! Jaga kesehatan ya!

Cara Membuat Cerpen


Sekarang saya akan share tentang bagaimana saya menulis cerpen-cerpen tadi.
Mungkin menulis cerpen hanya dapat dilakukan oleh para manusia yang suka berimajinasi. Karena ide untuk membuat cerpen biasanya saya dapatkan dari hasil saya berkhayal. Ada manfaatnya juga kan dari melamun. Jadi, bagi kalian yang suka berkhayal aplikasikanlah hayalan kalian ke beberapa hal yang positif, siapa tahu bukan hanya membuat sepercik cerita pendek, tapi sebongkah buku-buku novel. Tahukah? Semuanya pun jika kita bisa menerapkannya dengan baik akan ada manfaatnya. Di dunia ini tidak ada satu hal pun yang Tuhan ciptakan yang tidak ada manfaatnya. Coba saja, jika kita tidak memanfaatkan dengan baik atau mungkin dengan iman yang kurang, imajinasi itu akan berubah menjadi kegilaan. Naudzubillah…
Ide untuk cerita bisa juga kita dapatkan dari cerita nyata loh… Misalnya dari curhatan teman-teman kita,  curhatan artis? Bisa juga, darii yang suka nonton entertainment mungkin? Atau curhatan kita yang tidak mau ketahuan oleh orang lain dengan dibuatkannya cerpen dan digantikannya kita dengan tokoh (nama) lain, orang lain tidak akan tahu kalau sebenarnya itu adalah cerita asli kita kan? Pokoknya ide paling sederhana dari cerpen itu adalah cerita kegiatan kita sehari-hari.
Selain itu, kita juga harus memperbanyak kosakata, bagaimana cara memperbanyak kosakata? Yapyap! Dengan 4 aspek kebahasaan, yaitu membaca, mendengarkan, berbicara dan yang pasti akan berbuah tulisan. Membaca, entah itu memang mebaca novel, membaca buku, buku pelajaran mungkin? Kalau saya sih lebih banyak membaca majalah ya, selain lebih berwarna, lebih menarik, majalah itu banyak pengetahuan umum, seperti kemajuan dunia tentang apapun itu, teknologilah, fashionlah, dan lain-lain.  Atau para cewek, yang suka tentang artikel gossip-gosip yang up to date, fakta cowok, dan sebagainya.
Oke, lanjut aspek yang kedua yaitu mendengarkan, menurut saya mendengarkan lebih nyaman mendengarkan lagu ya, karena seni music yang satu ini selalu membuat kita enjoy dan lebih segar, layaknya computer yang baru di refresh. Bisa juga dari hasil mendengarkan curhatan teman, berita dari radio atau televisi.
Kemudian berbicara, nah ini bagi yang punya sifat bawel dan cerewet, dari pada bikin teman-teman di kelas ataupun di lingkungan sekitar kita risih karena kitanya terlalu banyak ngomong ya lebih baik, kita meminimalisirnya dengan cara lebih memperbanyak ngomong lewat tulisan, bikin diary kek, siapa tahu nanti jika sudah banyak bisa kita padu-padankan menjadi sebuah novel. Jika sudah menjadi sebuah novel, kita terbitkanlah, siapa tahu jadi best seller? Jadi menghasilkan uang kan? 
Dan yang terakhir, yaitu hasilnya adalah tulisan. Selain manfaat yang saya sebutkan di atas tadi. Tulisan seperti saya ini juga berguna untuk memenuhi tugas-tugas mata pelajaran di sekolah. Buktinya entah karena terpaksa atau apa hahaha… Tapi, awalnya saya memang tidak percaya diri untuk menduniakan hasil-hasil karya milik saya. Ya akhirnya, dari pada tidak mengumpulkan tugas dan tidak mendapatkan nilai, saya memberanikan diri untuk mempublikasikan hasil-hasil kerja imajinasi saya itu. Inilah, posting di blog adalah salah satu tugas mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Semester 2 kemarin pun, cerpen yang saya buat saya jadikan tugas akhir untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Mungkin itu yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian. Cielah kaya udah ngasih sambutan ya :D
See you next time ^^

My new Story part 2


Hari Jumat… hari pertama aku lalui tanpa Aris…
            Tahukah? Satu hari itu terasa sangat lama. Rasanya aku ingin terus terlelap selama beberapa hari sampai waktunya Aris nelfon dan bilang kalau kak Ilham hanya bercanda.
            Pagi tadi aku sudah menelfonnya, namun tak ada jawaban. Sekarang istirahat berlangsung aku belum menyapa Rika. Aku pergi ke ruang UKS dan mencoba menelfon Aris. Tapi, lagi-lagi tak ada jawaban. Dan aku berniat menelfonnya lagi nanti malam sebelum tidur, aku ingin mengucapkan selamat tidur untuknya, walaupun harapan akan telfonku dijawab tidak ada, apalagi dia membalas mengucapkan selamat tidur kepadaku tak akan terwujud. Aku tetap akan bersikeras mengirim sms.
***
            Hari ini, hari Sabtu… seperti hari kemarin… Hanya tiga kegiatan yang wajib aku lakukan, yaitu menelfon, mengirim sms, dan menunggu.
            Begitupun, satu minggu seterusnya. Rika sudah bingung mengurusiku. Dia sudah kehilangan semangat untuk mengobrol denganku. Dia ikut menyerah sepertiku. Dia ikut merasakan kelemahan yang kurasakan. 
Sampai tidak terasa sekarang sudah kembali menginjak hari Sabtu. Aku tidak tahu apakah selama ini aku tidur? Apakah selama ini aku hanya menangis? Apakah selama ini aku makan? Apakah selama ini aku minum? Apa yang selama ini aku lakukan? Namun rasanya baru lagi aku bercermin sekarang, itupun karena suruhan Rika. Rika yang menuntunku untuk bercermin. Dan yang kulihat kini, bibirku tak sesegar buah strawberry lagi, mataku tak bercahaya seakan-akan kekeringan melanda. Kantung mata apalagi terlihat bengkak dan menghitam menjijikkan.
5 menit kemudian… aku hanya termenung. Namun dunia seakan kembali bangkit dari semua keterpurukan ketika kulihat handphone-ku berbunyi nyaring dengan satu nada khusus, telfon dari…
Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku hanya menjawab telfon itu dengan isakan tangis. Dan kulihat senyuman sumringah sangat bahagia dari Rika. Kasian anak itu, sudah lama aku tidak melihat dia seperti itu, maafkan aku Rika Adya Permata…
Isakan tangis pun terdengar dari balik telfon disana. Lalu dia berkata…
“Na… jam 7 nanti aku jemput.”
Tahukah? Rasanya itu lebih dari bahagia. Jika ada kata yang berarti lebih dari bahagia. aku akan menggunakan kata itu sekarang ditambah dengan kata sungguh sangat sekali dan… ya aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata kini.
***
            Pukul 19.00 WIB.
            Aku sudah tak sabar… 3 menit kemudian…
            Tintin…
            Aku segera menuruni anak tangga dengan riangnya, tak sempat aku berpamitan dengan Rika juga si mbok. Bahkan aku lupa mengucapkan terima kasih kepada Rika karena telah mendandaniku.
            Sesampainya di depan motor Aris. Aku hanya melemparkan senyuman termanisku kepadanya. Namun, Aris hanya bersikap stay cool. Dan memberiku helm. Lalu dia menyuruhku duduk diboncengnya. Dan langsung saja dia tancap gas. Pikiranku dipenuhi dengan kebingungan. Kita berdua terdiam menikmati angin malam yang menyahutku bersamanya.
            Aku tak tahu sekarang kita berada dimana. Tapi dia berhenti. Aku turun dari motor besarnya. Lalu dia melepaskan helmku.dia meletakkan helmku dan helmnya di motornya. Entah dari mana datangnya, tapi dia memberikanku seikat bunga mawar putih yang indah. Ketika aku menerimanya. Aku langsung dipeluknya. Dia menangis. Seketika aku pun ikut menangis.
            “Maafin aku Na… maafin aku… aku tidak bermaksud… maafin aku Na… aku tau, akupun gak bisa maafin diri aku sendiri… aku sayang kamu Na… sungguh” bisiknya lirih.
            “Kak… kalaupun kakak gak akan minta maaf sampai seribu tahun yang akan datang. Aku pasti memaafkanmu kak… aku juga sayang kamu kak… lebih dari sungguh.” Kataku dibarengi isakan tangis yang aku yakin sangat jelas dan keras terdengar.
            “Izinkan aku selalu bersamamu kak.” Lanjutku.
            “Tidak Na, kita gak bisa terus bersama.” Jawabnya.
            Dengan jawaban itu, seketika saja dadaku terasa sesak. Seakan tidak bisa bernafas. Dan isakan tangisku semakin keras terdengar.
***
Pagi ini, setidaknya aku lebih tenang, aku lebih lega, aku berusaha dengan semangat menjalani hari. Namun, ketika aku memakai sepatu akan berangkat sekolah, aku mendapat telfon dari kak Ilham.
‘Halo?’ jawabku.
‘Na, lo udah berangkat sekolah?’
‘Belum, baru mau, kenapa kak?’
‘Lo tunggu depan rumah lo, bareng gua aja, ok?’
‘Hah? Emang ada apaan?’
‘Pokoknya penting, ajak aja Rika, bye.’
Loh? Ada apa ini? Kenapa jantungku kembali berdetak kencang? Apakah ini tentang Aris? Apa Aris kecelakaan tadi malam? Apa? Pikiranku penuh dengan kekacauan sekarang.
“Ada apa Na?” Tanya Rika.
“Entahlah, yang pasti kita harus ikut kak Ilham.”
Tintin…
Aku meninggalkan tasku di depan pintu. Aku langsung berlari menuju mobil kak Ilham. Diikuti Rika.
“Ada apa sih kak sebenernya?”
Kak Ilham hanya menghela nafas pelan lalu berdesah keras. Sambil nyalip mobil yang satu dan yang lainnya.
“Aris Na, tadi subuh Tante Lira (Mamah Aris) lihat Aris pingsan di kamarnya.”
“Terus? Kita mau kemana ini?”
“Rumah Sakit Siloam.”
“Hah? Kenapa ke rumah sakit? Memangnya separah apa?” Tak tertahan, air mataku jatuh begitu saja.
“Aris… Aris mengidap kanker otak Na…”
Dadaku terasa sesak, begitu saja aku jatuh ke pelukan Rika. Tubuhku terasa lemah sungguh.
***
            Sesampainya di Rumah Sakit, tepatnya di ruang UGD. Aku melihat Tante Lira, Om Wicaksono (Papa Aris) dan Putri (adik Aris) saling berpelukan. Aku tak kuasa untuk mendekat. Dio yang terlebih dahulu sampai, memeluk Ilham. Lalu Tante Lira menghampiriku.
            “Kamu Naufa? Aris menitipkan ini untukmu.”
            Sepercik surat di selembar kertas…
            Dear Naufa…
            Maaf karena telah merahasiakan penyakit ini sama kamu. Maaf aku tidak ada di hidupmu seminggu kemarin. Tapi kamu bisa melewatinya kan? Berarti sekarang juga bisa dong.
            2 tahun yang lalu, saat aku tau aku mengidap penyakit kanker otak, aku selalu berdoa supaya aku bisa merasakan jatuh cinta sebelum meninggal.ternyata tuhan mendengarkan doaku. Aku dipertemukan dengan cewek yang bisa membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Cewek itu, kamu bidadari kecilku… Naufa Cahya Zettara.
            Terima kasih, karena kamu telah mewarnai hari-hari aku selama 2 tahun dan aku sangat sangat sangat bahagia. kalau sampai saat nafas terakhir, aku masih bisa tersenyum. Itu berarti karena aku lagi inget kamu my Panda. Tahu gak? Semuanya terasa sangat indah saat bersamamu. Kamu cinta pertama dan terakhir aku Naufa… ^_^
            I love you very much…   
            Setelah membacanya, tiba-tiba saja semuanya terasa gelap. Hanya kata-kata Rika yang kudengar.
            “Naufa! Naufa!”

TAMAT

My new Story


BIDADARI KECIL

            Biarlah kusimpan sampai nanti aku kan ada disana. Tenanglah dirimu dalam kedamaian ingatlah cintaku… kau tak terlihat lagi namun cintamu abadi…
            (Mengenangmu-Kerispatih)
            Hari ini, hari Kamis. Hari ini, hari biasa yang akan kulalui dengan campuran semua rasa. Aku mendengar lantunan merdu, halus nan lembut itu, rasanya kesejukan di pagi hari selalu disebabkan olehnya. Suara yang tak asing lagi bagiku, keluargaku, tetangga-tetanggaku dan semua warga sekitar rumahku. Itulah adzan Subuh yang dikumandangkan oleh sesepuh di kampungku, Ki Mamad. Menandakan aku harus menyambut matahari. Menandakan aku harus bernyanyi bersama para burung yang berkicau riang. Menandakan aku harus menari bersama para kupu-kupu dengan anggunnya. Menandakan aku harus tersenyum kepada semua orang. Take a rest, enough!
            Saat itu pula alarm di handphone ku berbunyi nyaring. Disertai dengan satu nada khusus, satu sms masuk, dari orang yang sangat special bagiku sekarang… Aris Budi Wicaksono.
‘Selamat Pagi Panda :p’
Aku hanya membacanya dengan wajah yang tersipu tentunya dihiasi senyuman malu. Dengan semangat aku segera mengetik balasan untuknya.
‘Pagi juga Kelinci :p’
Namun aku berniat untuk mengirimnya setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Aku ambil air wudhu. Sungguh air wudhu sangat terasa segar bukan hanya terasa di atas kulit saja, namun sampai ke lapisan yang paling dalam. Apalagi jantung hati. Terima kasih ya Allah, engkau masih memberiku umur untuk merasakan semua karunia-Mu ini, Alhamdulillah…
***
            “Woy! Bengong aja sih lu! Kenapa?” Tanya Rika.
            Aku hanya menjawab dengan pundakku yang ku gerakkan ke atas.
            “Yah, PMS ya lu! Cerita dong! Ke sahabat sendiri kok kaya gitu, kita sahabatan udah dua tahun loh, memang baru dua tahun, tapi kita kan deket banget, please deh jangan kayak yang baru kenal gitu, sombong amat dah…”
            Mulai deh ini anak ngomongnya gak pake spasi. Bisikku dalam hati. Seketika kutempelkan saja jari telunjukku ke kedua bibirnya yang manis, terhentilah omongannya.
            “Apaan sih lu, mulai deh ngomong ngelantur kemana-mana, terus aja terus ngomong sampai bel pulang! Aku cuma gak enak perasaan.” Kataku.
            “Wah wah wah, bakal ada sesuatu yang terjadi nih.”
            “Elu tuh ya, ngupahin kek, biar perasaan gue agak enakan.”
            “Hahaha… sorry sorry, tapi kak Aris gak kenapa-napa kan? Lo sama dia gak lagi berantem kan?”
            “Maksud lo?”
            “Yaaah, feeling gue sih bakal ada apa-apa antara kalian.”
            “Masa sih?”
            “Gak usah percaya juga kali na.”
            “Tapi feeling lo bener terus kaaa…”
            “Aduh serasa jadi Ki Joko Bodo nih… bohong kali na hahaha... “
            Teng teng teng!!! Bel masuk kelas berbunyi.
            “Udah ah masuk kelas yuk!” ajak Rika. Aku hanya mengangguk.
***
            Setelah semua jam pelajaran selesai. Aku mampir ke kelas sebelah untuk mengajak Rika pulang bareng.
            “Rika…” panggilku.
            “Hey! Bentar na.” jawab Rika yang sedang merapikan bukunya itu.
            “Pulang bareng yuk!”
            “Loh? Gak dijemput kak Aris?”
            Aku hanya menggelengkan kepala dengan wajah yang aku yakin tidak secerah hari ini, dan melanjutkan berjalan.
            “Yaudahlah ya, gak usah cemberut gitu juga, lagi ada urusan mungkin?”
            “Tapi kok gak ngasih kabar ya?”
            “Hah? Zuvevo? Dari pagi?”
            “Ngga sih, tadi subuh ngucapin selamat pagi doang dan gak dibales lagi. Kenapa ya?”
            “Hahaha jadi sekarang seorang Naufa galau gara-gara cowok? Wow!”
            “Kata siapa? No way!”
            “Ah ngaku aja deh lo, dulu aja ngatain gue ‘masa galau gara-gara cowok! Ga ada kerjaan tau ga!’ sekarang? Karma karma…”
            “Oyeh? Emang masalah buat lo?”
            Rika hanya menjulurkan lidahnya, kemudian bertanya.
            “Hunting makanan yuks!”
            “Let’s go!” sambutku dengan riang.
***
            Pukul 15.45 WIB.
            Kulihat handphone-ku yang dari tadi aku simpan di tas. Sungguh dari tadi aku tak kuasa melihatnya, karena sudah pasti tidak akan ada tanda sms. Dan benar saja! Hal itu terbukti sekarang. Layar handphone-ku hanya dihiasi oleh 7 icon bbm masuk. Mungkinkah diantara bbm itu ada bbm dari ibunya Aris? Apakah dia tidak punya pulsa? Dan sekarang ngasih kabar? Apa mungkin? Dengan segera tanganku membuka bbm-bbm yang masuk itu. Tapi ternyata sampai 5 bbm yang masuk, semua isinya broadcast. Tanganku mulai lelah mebuka 2 lainnya. Bbm yang ke-6 dari kak Ilham. Loh? tumben kak Ilham nge-PING. Padahal dari SMP kita tak saling kenal, walau kita saling tahu.
‘Iya kak?’ balasku.
            Tidak lama kemudian, dia pun membalas. Oh iya, aku baru ingat kak Ilham adalah teman dekat Aris.
‘Aku Cuma nyampein psn Aris, ktnya km g ush temuin dia lg. Mulai skrg!’
‘Loh? Tp knp? Ah kk bhong kan nih? Ini aris kan? G lucu nih ah, bkn deg-degan aj’
‘Trserah lo dek, gue cuma nyampein’
            Ya Tuhan… Apa salahku? Aris… Apa salahku? Aku pikir akhir-akhir ini kita tak punya masalah… Kenapa jantungku berdetak semakin kencang? Ada apa ini? Kenapa aku semakin lemah?
BERSAMBUNG
***